tolong baca dulu ceritanya ya kak tradisi kalang obong bagi masyarakat keturunan kalang tentu tidak asing dengan tradisi kalang Obong. konon tradisi ini memang
B. Indonesia
azahrasalsabila2
Pertanyaan
tolong baca dulu ceritanya ya kak
tradisi kalang obong
bagi masyarakat keturunan kalang tentu tidak asing dengan tradisi kalang Obong. konon tradisi ini memang merupakan bagian dari upacara ritual yang dijalani masyarakat keturunan kalang Obong. prosesi tradisi kalang Obong berupa upacara membakar boneka mirip manusia disertai berbagai benda-benda tertentu. oleh keturunan kalang sendiri tradisi ini dimaksudkan untuk selamatan atau kirim doa bagi arwah orang yang sudah meninggal. makanya, pembakaran boneka selalu disertai dengan membakar benda-benda yang paling disukai milik orang yang sudah meninggal tersebut. tradisi kalang Obong dilakukan bersamaan dengan upacara nyewu atau selamatan 1000 hari orang yang sudah meninggal. sepintas tradisi kalang Obong memang Mirip upacara Ngaben di Bali. hal ini sangat wajar sebab keberadaan wong kalang di Jawa Tengah dan Yogyakarta tidak bisa dipisahkan dengan sejarah masyarakat Bali. konon, pada abad XVII banyak orang Bali yang dipekerjakan di Kraton Mataram sebagai ahli ukir dan ahli pertukangan kayu. kemudian tukang ukir dan tukang kayu dipekerjakan ini kemudian membentuk kelompok sendiri yang kemudian terkenal dengan sebutan wong kalang atau orang Kalang. tempat mereka bermukim pun akhirnya disebut Desa kalangan. pada zaman pemerintahan Sultan Agung, wong kalang terkenal sangat ulet dan gigih, hingga ketika Sultan Agung menyerang Batavia banyak wong kalang yang diikutkan. selain terkenal sebagai ahli ukir dan ahli pertukangan kayu, mereka juga terkenal di kalangan prajurit atau pasukan perang. wong kalang biasanya dipilih sebagai pasukan infanteri. pilihan ini cukup beralasan sebab wong kalang terkenal sangat tangguh dan menghadapi Medan tersulit sekalipun. cikal bakal wong kalang di Yogyakarta berasal dari seorang tukang ukir kayu bernama Jaka sana. laki-laki dari kasta Sudra itu pernah mendapat pekerjaan untuk membangun istana baru di Kedaton Pleret Bantul. saat menjalankan tugasnya membuat istana itulah Jaka sana menjalin hubungan dengan Putri Raja Mataram yang bernama Ambarluwung. percintaan keduanya rupanya terlanjur dalam dan sulit dipisahkan. Jaka sana pun akhirnya menghadap Sultan Agung untuk melamar Ambarluwung. di luar dugaan, lamaran lelaki keturunan Sudra itu ternyata diterima Sultan Agung hanya dengan cara Jaka sana harus masuk Islam. Jaka sana syarat itu dan mereka pun akhirnya menikah. akan tetapi, jaka sana tetap menyadari bila dirinya berasal dari kasta Sudra. maka, Ia pun enggan tinggal di istana. mereka memilih menetap di daerah Patanahan, Kebumen, Jawa Tengah. itulah, Kenapa tradisi kalang Obong mirip upacara Ngaben di Bali. bedanya, jasad yang dibakar pada upacara kalang Obong Hanya berupa 'Puspa' atau boneka yang terbuat dari kayu jati dan doa-doa yang diucapkannya pun berupa doa-doa Islam.
PERTANYAANNYA!!!
sebutkan/temukan makna tersirat dalam bacaan tersebut!
tolong kak dibantu, please. soalnya besok dikumpulin
tradisi kalang obong
bagi masyarakat keturunan kalang tentu tidak asing dengan tradisi kalang Obong. konon tradisi ini memang merupakan bagian dari upacara ritual yang dijalani masyarakat keturunan kalang Obong. prosesi tradisi kalang Obong berupa upacara membakar boneka mirip manusia disertai berbagai benda-benda tertentu. oleh keturunan kalang sendiri tradisi ini dimaksudkan untuk selamatan atau kirim doa bagi arwah orang yang sudah meninggal. makanya, pembakaran boneka selalu disertai dengan membakar benda-benda yang paling disukai milik orang yang sudah meninggal tersebut. tradisi kalang Obong dilakukan bersamaan dengan upacara nyewu atau selamatan 1000 hari orang yang sudah meninggal. sepintas tradisi kalang Obong memang Mirip upacara Ngaben di Bali. hal ini sangat wajar sebab keberadaan wong kalang di Jawa Tengah dan Yogyakarta tidak bisa dipisahkan dengan sejarah masyarakat Bali. konon, pada abad XVII banyak orang Bali yang dipekerjakan di Kraton Mataram sebagai ahli ukir dan ahli pertukangan kayu. kemudian tukang ukir dan tukang kayu dipekerjakan ini kemudian membentuk kelompok sendiri yang kemudian terkenal dengan sebutan wong kalang atau orang Kalang. tempat mereka bermukim pun akhirnya disebut Desa kalangan. pada zaman pemerintahan Sultan Agung, wong kalang terkenal sangat ulet dan gigih, hingga ketika Sultan Agung menyerang Batavia banyak wong kalang yang diikutkan. selain terkenal sebagai ahli ukir dan ahli pertukangan kayu, mereka juga terkenal di kalangan prajurit atau pasukan perang. wong kalang biasanya dipilih sebagai pasukan infanteri. pilihan ini cukup beralasan sebab wong kalang terkenal sangat tangguh dan menghadapi Medan tersulit sekalipun. cikal bakal wong kalang di Yogyakarta berasal dari seorang tukang ukir kayu bernama Jaka sana. laki-laki dari kasta Sudra itu pernah mendapat pekerjaan untuk membangun istana baru di Kedaton Pleret Bantul. saat menjalankan tugasnya membuat istana itulah Jaka sana menjalin hubungan dengan Putri Raja Mataram yang bernama Ambarluwung. percintaan keduanya rupanya terlanjur dalam dan sulit dipisahkan. Jaka sana pun akhirnya menghadap Sultan Agung untuk melamar Ambarluwung. di luar dugaan, lamaran lelaki keturunan Sudra itu ternyata diterima Sultan Agung hanya dengan cara Jaka sana harus masuk Islam. Jaka sana syarat itu dan mereka pun akhirnya menikah. akan tetapi, jaka sana tetap menyadari bila dirinya berasal dari kasta Sudra. maka, Ia pun enggan tinggal di istana. mereka memilih menetap di daerah Patanahan, Kebumen, Jawa Tengah. itulah, Kenapa tradisi kalang Obong mirip upacara Ngaben di Bali. bedanya, jasad yang dibakar pada upacara kalang Obong Hanya berupa 'Puspa' atau boneka yang terbuat dari kayu jati dan doa-doa yang diucapkannya pun berupa doa-doa Islam.
PERTANYAANNYA!!!
sebutkan/temukan makna tersirat dalam bacaan tersebut!
tolong kak dibantu, please. soalnya besok dikumpulin
1 Jawaban
-
1. Jawaban aimputri
dalam cerita ini, menceritakan bahwa tradisi di indonesia ini bukan hanya satu dan bahkan tradisi di indonesia itu terkadang juga mirip, disini juga diceritakan seseorang bernama jaka sana yang memiliki sifat rendah diri, walaupun ia berasal dari kalangan bawah tp seharusny ia tetap percaya diri:)
maaf klo salah