BANTUIN KAK 1. Write your own title suitable for the text 2.What was the story about? 3.According to your opinion, what kind of narratve text is it? Explain

Terjemahan
Inggris - Indonesia

Inggris :

1. Write your own title suitable for the text
2.What was the story about?
3.According to your opinion, what kind of narratve text is it? Explain your reason!
4. What great drought came to the children of Toglal and Toglibon?
5.Explain how Magindanau is called so!
6. What is baraan?
7. What happened to the last two children who were left in Cibolan?

In the beginning of time, there lived one man and one woman, Toglai and Toglibon first children were a boy and a girl. When they were old enough, the boy and the girl went far away across the waters seeking a good place to live. After the first boy and girl left, other children were born to the couple, but they all remained at Cibolan on Mount Apo with their Toglai and Toglibon died and became spirits. Soon afterward. there came a great drought which lasted for three years. All the waters dried up, so that there were no rivers and no plants could live.

So, they started to go out. Two went in the direction of the sunset, carrying with them stones from Cibolan River After a long journey they reached a place where there were broad fields of cogon grass and an abundance of water, and there they made their home Their children still live in that place called Magindanau, because of the stones which the couple carried when they left Cibolan

Two children went to the south, seeking a home, and they carried with them women's baskets(baraan) When they found a good spot, they settled down Their descendants. still dwelling there are called Baraan or Bilaan, because of the women's baskets.

So, the children the land of their birth. In the place where each settled a ne people developed, and thus it came about that all the tribes in the world received their name from things that the people carried out of Cibolan, from the places where they settled

All the children left Mount Apo except two a boy and a girl). Hunger and thirst had mad them too weak to travel. One day when they were about to die the boy crawled out to the fie to see if there was one living thing, and to his surprise he found a stalk of sugarcane gro lustily. He eagerly cut it, and enough water came out to refresh him and his sister until the ra came. Because of this, their children are called Bagobo

Indonesia :
1. Tuliskan judul Anda sendiri yang cocok untuk teks
2.Apa ceritanya?
3. Menurut pendapat anda, teks narasi apa itu? Jelaskan alasanmu
4. Apa kekeringan besar yang terjadi pada anak-anak Toglal dan Toglibon?
5. Jelaskan bagaimana Magindanau disebut demikian!
6. Apa itu baju?
7. Apa yang terjadi dengan dua anak terakhir yang tersisa di Cibolan?
Di awal waktu, tinggal satu orang dan satu wanita, Toglai dan Toglibon anak pertama adalah anak laki-laki dan perempuan. Ketika mereka cukup umur, anak laki-laki dan perempuan itu pergi jauh melintasi perairan mencari tempat tinggal yang baik. Setelah anak laki-laki dan perempuan pertama pergi, anak-anak lain lahir dari pasangan itu, tapi mereka semua tinggal di Cibolan di Gunung Apo dengan Toglai dan Toglibon mereka meninggal dan menjadi roh. Segera sesudahnya. Terjadi kekeringan besar yang berlangsung selama tiga tahun. Semua air mengering, sehingga tidak ada sungai dan tidak ada tanaman yang bisa hidup. Jadi, mereka mulai keluar. Dua pergi ke arah matahari terbenam, membawa serta batu dari Sungai Cibolan Setelah menempuh perjalanan jauh mereka sampai di tempat di mana ada ladang rumput cogon yang luas dan kelimpahan air, dan di sana mereka membuat rumah mereka. Anak-anak mereka masih tinggal di sana. tempat yang disebut Magindanau, karena batu yang dibawa pasangan saat mereka meninggalkan Cibolan Dua anak pergi ke selatan, mencari rumah, dan mereka membawa serta keranjang wanita (baraan) Ketika mereka menemukan tempat yang bagus, mereka menyerahkan keturunan mereka. Masih tinggal disana disebut Baraan atau Bilaan, karena keranjang wanita. Jadi, anak-anak tanah kelahiran mereka. Di tempat di mana masing-masing menyelesaikan pembangunan manusia baru, dan dengan demikian terjadilah bahwa semua suku di dunia menerima nama mereka dari hal-hal yang dilakukan orang-orang dari Cibolan, dari tempat mereka menetap. Semua anak meninggalkan Gunung Apo kecuali dua anak laki-laki dan perempuan). Kelaparan dan haus membuat mereka terlalu lemah untuk bepergian. Suatu hari ketika mereka hendak mati, anak itu merangkak ke arah mereka untuk melihat apakah ada satu makhluk hidup, dan yang mengejutkan, dia menemukan tangkai gula tebu dengan penuh nafsu. Dia dengan penuh semangat memotongnya, dan cukup banyak air keluar untuk menyegarkannya dan saudara perempuannya sampai ra datang. Karena itu, anak mereka disebut Bagobo

Maaf 1 - 7 gak di isi cuman bisa Terjemahin doang maaf ya!
Semoga membantu dan maaf jika ada yang salah