kasih judul tema sosok panutan

SOSOK PANUTAN DALAM HIDUPKU
Judul adalah awal suatu cerita, ia bagai salam yang selalu di ucapkan sebelum seseorang bertamu, bagai cover suatu bacaan yang selalu memberi kesan pertama pada suatu buku, dan semakin rumit suatu judul maka semakin berat juga nilai yang terkandung dalam suatu cerita atau tulisan. Tetatpi, untuk saat ini, mungkin judul yang ada di bacaan ini tidak terlalu menarik bagi sebagian orang justru terkadang terkesan membosankan, tetapi inilah judul yang sangat menguras ideku, mungkin bagi sebagian orang lebih mudah mennceritakan dan menjadikan tokoh tokoh terkenal sebagai sosok panutan mereka, akan lebih mudah mengambil nilai-nilai mulia tokoh tersebut yang sudah banyak di tulis dalam berbagai buku atau internet, tetapi bagiku, sosok yang menjadi dan akan selalu menjadi panutanku adalah kedua orangtuaku.
Disini, di kehidupanku, hanya merekalah yang pantas kujadikan panutan, tak ada yang lain. karna hanya dengan segala pengorbanan, pengertian, dan jasa merekalah aku dapat menjadi seseorang hingga seperti ini, walaupun saat aku menulis tulisan ini aku hanyalah seorang mahasiswa biasa yang belum pernah membuat prestasi hingga membuat mereka terharu tetapi aku mensyukuri segala yang telah kedua orang tuaku perbuat. tanpa mereka aku bukanlah apa-apa, lebih bukan apa-apa dari pada saat ini.
Ibu dan Ayah, keduanya tlah banyak berkorban bagiku, bagiku anakmu.Walaupun saat ini aku belum bisa membalas secuilpun jasa jasa mereka, tetapi doaku sebagai seorang anak tak pernah lepas untuk mereka. Dan melalui tulisan ini ku ungkapkan rasa bangga dan kagumku untuk mereka, atas kesabran mereka, pengertian mereka, nasihat-nasihat mereka yang tak pernah lelah mengingatkanku, memberiku penjelasan atas segala sikap dan perilakuku yang salah, dan untuk segalanya. Jujur saat benar-benar dewasa nanti aku ingin seperti kalian, sesabar kalian, sepengertian kalian, dan tak pernah bosan mengingatkan keturunanku nanti seperti kalian mengingatkan ku untuk segala hal dalam hidupku, terutama aku ingin menjadi wanita yang benar-benar tangguh seperti beliau, ibuku. Tangguh untuk menghadapi segala problematika kehidupan yang datang silih berganti. Terimakasih atas segala jasa kalian ayah, ibu. Aku anakmu takkan pernah melupakanya dan akan selalu ku usahakan untuk membuat kalian bangga dan bahagia, mulai saat ini hingga waktu yang tak berujung nanti.