uraian perjuangan diplomasi dalam upaya mengembalikan irian barat
IPS
ndhirah
Pertanyaan
uraian perjuangan diplomasi dalam upaya mengembalikan irian barat
1 Jawaban
-
1. Jawaban madeputrapermana
Gerbang Cerita - Wilayah Irian Barat adalah wilayah yang tidak dapat dipisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun, sampai peristiwa pengakuan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia. Irian Barat masih dikuasi oleh Belanda. Oleh Karena itu, Irian Barat perlu diperjuangkan pembebasannya.
Perjuangan dalam upaya mengembalikan Irian Barat ke Pangkuan ibu pertiwi bukan perkara mudah dan sederhana. Pemerintah harus berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan kedaulatan Republik Indonesia. Ada beberapa bentuk perjuangan yang ditempuh pemerintah untuk merebut Irian Barat dari cengkeraman Belanda. Perjuangan itu jika diklasifikasikan ada empat bentuyk, yaitu secara diplamsi, politik, ekonomi, dan perjuangan bersenjata.Perjuangan Secara DiplomasiBanyak strategi yang dapat dilakukan dalam suatu perjuangan. Begitu juga perjuangan pembebasan Irian Barat . Perjuangan pembebasan Irian Barat juga dilakukan secara politik, melalui berbagai perundingan atau diplomasi dan upaya lainnya. Bagaiman nbentuk – bentuk perjuangan secara diplomasi tersebut? Untuk menjawab pertanyaan itu maka dapat ditelaah uraian sebagai berikut:Upaya Perundingan dengan BelandaMenurut ketentuan Konferensi Meja Bundar ( KMB ), masalah Irian Barat di tunda penyelesaiannya setahun kemudian. Oleh karena itu, pada waktu berlangsung upaya pengakuan kedaulatan , wilayah Irian Barat tidak termasuk sebagai daerah RIS.
Berdasarkan Keputusan Konferensi Meja Mundar ( KMB ), semestinya pada akhir tahun 1950, sudah ada upaya Belanda untuk mengembalikan Irian Barat kepada pihak Indonesia. Akan tetapi, tempaknya keputusan KMB yang berkaitan dengan Irian Barat tidak berjalan lancar. Belanda tampak ingin tetap mempertahankan Irian Barat. Oleh karena itulah, Indonesia berusaha mengembalikan Irian Barat melalui upaya diplomasi dan berunding dengan Belanda secara langsung.